Tag: MENCARI ‘ILMU SYAR’I

25 SEBAB MENDAPATKAN RIZQI

بسم الله الرحمن الرحيم

🚨 *25 SEBAB MENDAPATKAN RIZQI*
1⃣ *TAUHID*

Allôh ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦ مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ ٥٧ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلۡقُوَّةِ ٱلۡمَتِينُ ٥٨ 

_“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allôh Dialah Ar-Rozzâq (Maha Pemberi rezeki) Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”_ [QS. Adz-Dzariyat:56-58]
2⃣ *MENGIKUTI NABI*

Allôh ta’ala berfirman:

وَلَوۡ أَنَّهُمۡ أَقَامُواْ ٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِم مِّن رَّبِّهِمۡ لَأَكَلُواْ مِن فَوۡقِهِمۡ وَمِن تَحۡتِ أَرۡجُلِهِمۚ مِّنۡهُمۡ أُمَّةٞ مُّقۡتَصِدَةٞۖ وَكَثِيرٞ مِّنۡهُمۡ سَآءَ مَا يَعۡمَلُونَ ٦٦ 

_“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Robbnya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.”_ [QS. Al-Mâidah:66]
3⃣ *MENJAGA SHOLAT DAN MEMERINTAHKAN UNTUK MENEGAKKANNYA*

Allôh ta’ala berfirman:

وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ لَا نَسۡ‍َٔلُكَ رِزۡقٗاۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَۗ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ ١٣٢ 

_“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.”_ [QS. Thoha:132]
4⃣ *MENJAGA KEIMANANAN DAN TERUS MENERUS DALAM BERAMAL SHOLIH*

Allôh ta’ala berfirman:

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ٩٦ 

_“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”_ [QS. Al-A’rof:96]
5⃣ *BANYAK BERISTIGHFAR*

Allôh ta’ala berfirman tentang Nuh ‘alaihis salâm:

 فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا ١٠ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا ١١ وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا ١٢ 

_“maka aku katakan kepada mereka: ´Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”_ [QS. Nuh:10-12]
6⃣ *TAQWA*

Allôh ta’ala berfirman:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ 

_“Barangsiapa bertakwa kepada Allôh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”_ [QS. At-Tholâq:2-3]

 

7⃣ *BERUSAHA UNTUK MENCARI RIZQI HALAL*

Allôh ta’ala berfirman:

هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولٗا فَٱمۡشُواْ فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ ١٥ 

_“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”_ [QS. Al-Mulk:15]
8⃣ *TAWAKKAL*

Allôh ta’ala berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓۚ 

_“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allôh niscaya Allôh akan mencukupkan (keperluan)nya.”_ [QS. Ath-Tholâq:3]
عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، يَقُولُ: إِنَّهُ سَمِعَ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: *«لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا»*

Dari ‘Umar bin Al-Khoththôb berkata: bersabda Nabi shollallôhu ‘alaihi wa sallam: *“Kalau seandainya kalian bertawakkal kepada Allôh dengan sebenar-benarnya tawakkal, maka niscaya kalian akan diberikan rizqi sebagaimana diberikan burung diberi rizqi; pergi dalam keadaan lapar di pagi hari dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.”* [HR. Ahmad (no.205) At-Tirmidzi (no.2344) An-Nasa’i dalam “Al-Kubro” (no.11805) Ibnu Mâjah (no.4146) Ibnu Hibbân (no.730) dishohihkan Al-Albâni dalam “Ash-Shohihah” (no.310)]
📜 Muhammad bin Husain mengatakan:

سَمِعْتُ أَبَا جَعْفَرٍ، – عَابِدٌ رَأَيْتُهُ بِمَكَّةَ عِنْدَ قَادِمٍ الدَّيْلَمِيِّ – يَقُولُ: كَانَ يُقَالُ: «تَوَكَّلْ تُسَقْ إِلَيْكَ الْأَرْزَاقُ بِلَا تَعَبٍ وَلَا تَكَلُّفٍ»

“Aku mendengar Abu Ja’far: Seorang Ahli ‘ibadah di Makkah ketika datangnya Ad-Dailamî berkata: dahulu dikatakan: *“Tawakkallah engkau niscaya akan datang kepadamu rizqi-rizqi tanpa ada capek dan bersusah payah.”* [Lihat “At-Tawakkal” oleh Ibnu Abid Dunya (no.51)]
🔖 _Pengertian tawakkal_:

📜 Ibnu Hajar rohimahullôh mengatakan:

وَالْمُرَادُ بِالتَّوَكُّلِ اعْتِقَادُ مَا دَلَّتْ عَلَيْهِ هَذِهِ الْآيَةِ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى الله رزقها وَلَيْسَ الْمُرَادُ بِهِ تَرْكَ التَّسَبُّبِ وَالِاعْتِمَادَ عَلَى مَا يَأْتِي مِنَ الْمَخْلُوقِينَ لِأَنَّ ذَلِكَ قَدْ يَجُرُّ إِلَى ضِدِّ مَا يَرَاهُ مِنَ التَّوَكُّلِ وَقَدْ سُئِلَ أَحْمَدُ عَنْ رَجُلٍ جَلَسَ فِي بَيْتِهِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ وَقَالَ لَا أَعْمَلُ شَيْئا حَتَّى يَأْتِيَنِي رِزْقِي فَقَالَ: هَذَا رَجُلٌ جَهِلَ الْعِلْمَ ..

“Yang dimaksud dengan tawakkal adalah meyakini dengan apa yang ditunjukkan ayat ini: _“Tidaklah ada binatang melata di atas muka bumi kecuali Allôh yang menanggung rizqinya.”_ dan maksudnya itu bukanlah meninggalkan sebab serta menyandarkan dengan apa yang akan datang dari makhluk, karena hal tersebut akan mengantarkan kepada apa yang bertolak belakang dari (makna) tawakkal. 

Telah ditanya Ahmad bin Hanbal tentang seorang duduk di rumahnya atau di masjid seraya berkata: Aku tidak akan bekerja apapun sampai nanti ada yang datang membawa kepadaku rizqiku, beliau (Imam Ahmad) berkata: *“Ini orang yang jahil terhadap ‘ilmu.”* [Lihat “Fathul Bâri” (no.6472)]
📜 Ibnu Mâlik mengatakan:

الْمُرَادُ بِالتَّوَكُّلِ هُوَ أَنْ يَتَيَقَّنَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ مِنَ النَّفْعِ وَالضُّرِّ

“Yang dimaksud dengan tawakkal adalah ia meyakini bahwa tidak ada yang menimpanya kecuali dengan apa yang telah dituliskan Allôh padanya dari manfaat dan madhorot.” [Lihat “Mirqôtul Mafâtih” (8/3315)]
9⃣ *IFFAH DENGAN APA YANG DIPUNYAI MANUSIA*

Allôh ta’ala berfirman:

وَلۡيَسۡتَعۡفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغۡنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۗ 

_“Dan orang-orang yang tidak mampu nikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allôh memampukan mereka dengan karunia-Nya.”_ [QS. An-Nur:33]
🔟 *MENSYUKURI NIKMAT*

Allôh ta’ala berfirman:

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّ

كُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧ 

_“Dan (ingatlah juga), tatkala Robbmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”_ [QS. Ibrôhim:7]
1⃣1⃣ *MENIKAH*

Allôh ta’ala berfirman:

وَأَنكِحُواْ ٱلۡأَيَٰمَىٰ مِنكُمۡ وَٱلصَّٰلِحِينَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَإِمَآئِكُمۡۚ إِن يَكُونُواْ فُقَرَآءَ يُغۡنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ ٣٢ 

_“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allôh akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allôh Wâsi’ (Maha luas pemberian-Nya) lagi ‘Alîm (Maha Mengetahui).”_ [QS. An-Nur:32]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: *” ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ: المُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَالمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ العَفَافَ*”

Dari Abu Huroiroh berkata: bersabda Rosulullôh sholallôhu ‘alaihi wa sallam: *“3 perihal yang Allôh akan memberikan pertolongan kepada mereka: Mujahid di jalan Allôh, Mukâtib (pencatat) yang ingin melunasinya dan orang yang nikah menginginkan iffah.”* [HR. At-Tirmidzi (no.1655)]
📜 ‘Abdullôh bin Mas’ûd rodhiyaAllôhu ‘anhu mengatakan:

الْتَمِسُوا الْغِنَى فِي النِّكَاحِ

“Carilah kekayaan pada perkara nikah.” [Lihat “Tafsir Ath-Thobari” surat An-Nur:32]
1⃣2⃣ *HIJROH*

Allôh ta’ala berfirman:

۞وَمَن يُهَاجِرۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ يَجِدۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُرَٰغَمٗا كَثِيرٗا وَسَعَةٗۚ 

_“Barangsiapa berhijrah di jalan Allôh, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.”_ [QS. An-Nisa’:100]
1⃣3⃣ *INFAQ FIE SABILILLAH*

Allôh ta’ala berfirman:

قُلۡ إِنَّ رَبِّي يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ وَيَقۡدِرُ لَهُۥۚ وَمَآ أَنفَقۡتُم مِّن شَيۡءٖ فَهُوَ يُخۡلِفُهُۥۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ ٣٩ 

_“Katakanlah: Sesungguhnya Robbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Alloh akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”_ [QS. Saba’:39]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: *” قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ*

Dari Abu Huroiroh bahwasanya Rolulullôh  shollallôhu ‘alaihi wa sallam bersabda: *“Allôh ‘Azza wa Jalla berfirman: berinfaqlah niscaya Aku akan memberikan nafkah padamu.”* [HR. Al-Bukhôri (no.4684) Muslim (no.993)]
📜 Ar-Rôzi mengatakan:

*فَمَنْ أَنْفَقَ فَقَدْ أَتَى بِمَا هُوَ شَرْطُ حُصُولِ الْبَدَلِ فَيَحْصُلُ الْبَدَلُ*، وَمَنْ لَمْ يُنْفِقْ فَالزَّوَالُ لَازِمٌ لِلْمَالِ وَلَمْ يَأْتِ بِمَا يَسْتَحِقُّ عَلَيْهِ مِنَ الْبَدَلِ فَيَفُوتُ مِنْ غَيْرِ خَلَفٍ وَهُوَ التَّلَفُ

*“Barang siapa berinfaq maka sungguh ia telah mendatangkan hal yang menjadi syarat mendapatkan ganti, maka ia pun nanti akan mendapatkan ganti.* Dan barang siapa yang tidak berinfaq, maka kehilangan (harta) adalah perkara yang harus terjadi, karena ia tidaklah mendatang sesuatu sesuatu yang ia pantas untuknya dari  mendapatkan ganti, maka ia pun terlewatkan dari ganti yaitu mendapatkan kehilangan (harta).” [Lihat “Tafsir Ar-Rôzi”25/210]
1⃣4⃣ *BERDOA*

Allôh ta’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ٦٠ 

_“Dan Robbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”_ [QS. Ghôfir:60]
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ: *«اللَّهُمَّ , إِنِّي أَسْأَلُكَ رِزْقًا طَيِّبًا , وَعِلْمًا نَافِعًا , وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا»*

Dari Ummi Salamah berkata: adalah Nabi shollallôhu ‘alaihi wa sallam setelah sholat Fajr mengucapkan: *“Ya Allôh, aku meminta kepadaMu rizqi yang bagus, ‘ilmu bermanfa’at dan amalan yang diterima.”* [HR. Ath-Thobrôni dalam “Al-Mu’jam Ash-Shoghîr” (no.735) dishohihkan Al-Albâni dalam “Shohih wa Dho’if Ibnu Mâjah” (no.925)]
1⃣5⃣ *MENCARI ‘ILMU SYAR’I*

عَنْ

أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ أَحَدُهُمَا يَأْتِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالآخَرُ يَحْتَرِفُ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: *لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ*.

Dari Anas bin Mâlik berkata: dahulu ada dua bersaudara di zaman Nabi shollallôhu ‘alaihi wa sallam, salah satu dari keduanya mendatangi Nabi shollallôhu ‘alaihi wa sallam, dan satunya lagi bekerja. Maka mengadulah yang bekerja tentang perihal saudaranya kepada Nabi shollallôhu ‘alaihi wa sallam, maka Nabi bersabda: *“Bisa jadi engkau diberi rizqi dengan sebabnya.”* [HR. At-Tirmidzi (no.2345). Lihat “Ash-Shohîhah” (no.2769)]
📜 Al-Qôri’ rohimahullôh mengatakan:

وَفِي الْحَدِيثِ دَلِيلٌ عَلَى جَوَازِ أَنْ يَتْرُكَ الْإِنْسَانُ شُغُلَ الدُّنْيَا، وَأَنْ يُقْبِلَ عَلَى الْعِلْمِ وَالْعَمَلِ وَالتَّجَرُّدِ لِزَادِ الْعُقْبَى.

“Dalam hadits ini dalil yang menunjukkan tentang bolehnya bagi seorang untuk meninggalkan kesibukan dunia dan menfokuskan diri untuk ‘ilmu, amal dan menambah tabungan (amalan sholih) di hari esok.” [Lihat “Mirqôtul Mafâtih” (8/3328)]
📜 Al-Munâwi rohimahullôh mengatakan:

وَفِيْهِ أَنَّ الكَسْبَ لاَ يُنَافِي التَّوَكُّلَ أَي حَيْثُ أَيْقَنَ بِاللهِ وَوَثِقَ بِقَضَائِهِ.

“Dalam hadits menunjukkan bahwa bekerja tidaklah meniadakan tawakkal, yaitu dari sisi ia yakin dengan Allôh dan percaya dengan qodho’nya.” [Lihat “Faidhul Qodîr” (no.8532)]
1⃣6⃣ *GIAT BERIBADAH KEPADA ALLÔH*

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي: *” قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ابْنَ آدَمَ  ، تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي، أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِلَّا تَفْعَلْ، مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلًا، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ*”

Dari Abu Huroiroh berkata: bersabda Rosulullôh shollallôhu ‘alaihi wa sallam: *“Allôh ‘azza wa jalla berfirman: Wahai anak Adam, fokuskanlah engkau untuk beribadah kepadaku, niscaya aku akan penuhi dadamu dengan rasa cukup dan Aku penuhi kekuranganmu. Maka kalau engkau tidak kerjakan Aku akan penuhi dadamu dengan kesibukan dan tidaklah Aku penuhi kekuranganmu.”* [HR. Ahmad (no.8696) Lihat “Ash-Shohîhah” (no.394)]
1⃣7⃣ *BERBUAT BAIK KEPADA ORANG LEMAH*

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: رَأَى سَعْدٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ لَهُ فَضْلًا عَلَى مَنْ دُونَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: *«هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ»*

Dari Mush’ab bin Sa’d berkata: Sa’ad mengira bahwasanya ia memiliki kedudukan yang lebih dari yang lainnya, maka Nabi shollallôhu ‘alaihi wa sallam bersabda: *“Tidaklah kalian di tolong dan diberikan rizqi kecuali dengan sebab orang-orang lemah dari kalian.”* [HR. Al-Bukhôri (no.2896)]
🔖 Termasuk orang-orang yang lemah adalah

 

PERTAMA: Wanita dan anak yatim, sebagaimana hadits:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: *اللهُمَّ إِنِّي أُحَرِّجُ حَقَّ الضَّعِيفَيْنِ: الْيَتِيمِ وَالْمَرْأَة* 

Dari Abu Huroiroh dari Nabi shollallôhu ‘alaihi wa sallam bersabda: *“Ya Allôh, sungguh aku mendesak orang agar tidak menyia-nyiakan hak kedua orang lemah; anak yatim dan perempuan.”* [HR. Ahmad (no.9666) Lihat “Ash-Shohîhah” (no.1015)]
KEDUA: Anak kecil dan orang tua. Sebagaimana dalam tafsir ayat:

وَأَصَابَهُ ٱلۡكِبَرُ وَلَهُۥ ذُرِّيَّةٞ ضُعَفَآءُ 

_“Kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil.”_ [QS. Al-Baqoroh:266] 
1⃣8⃣ *MENYAMBUNG SILATURAHMI*

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: *«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ»*

Dari Anas bin Mâlik rodhiyaAllôhu berkata: aku mendengar Rosulullôh shollallôhu ‘alaihi wa sallam bersabda: *“Barang siapa yang ingin diluaskan rizqinya atau dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturohmi.”* [HR. Al-Bukhôri (no.5987) Muslim (no.2557)]
📜 Al-Qistholâni rohimahullôh mengatakan:

 (فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ) كُلُّ ذِي رَحِمٍ مَحْرَمٍ أَوِ الوَارِث أَو القَرِيْبِ وَقَدْ يَكُونُ بِالمَالِ وَبِالخِدْمَةِ وَبِالزِّيَارَةِ.

*“(Hendaklah menyambung silaturohmi)* yaitu setiap rohim mahrom atau ahli waris atau kerabat, (bersilaturohmi) dilaksanakan dengan harta, bantuan dan kunjungan.” [Lihat “Irsyâdus Sâri” (4/17)]
1⃣9⃣ *TERUS MENERUS UNTUK MELAKSANAKAN HAJI DAN UMROH*

عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: *” تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ، كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ دُونَ الْجَنَّةِ*”

Dari ‘Abdullôh bin Mas’ud berkata: bersabda Rosulullôh sholallôhu ‘alaihi wa sallam: *“Ikutilah antara Haji dan ‘Umroh, karena keduanya menghilangkan kefaqiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan kotoran besi, emas dan perak. Tidaklah ada balasan bagi Haji mabrur kecuali Surga.”* [HR. Ahmad (no.3669) dihasankan oleh Al-Wâdi’i dalam “Ash-Shohih Al-Musnad”]
📜 Ibnu Hajar rohimahullôh mengatakan:

وَفِي حَدِيثِ الْبَابِ دِلَالَةٌ عَلَى اسْتِحْبَابِ الِاسْتِكْثَارِ مِنَ الِاعْتِمَارِ

“Dalam hadits bab ini menunjukkan tentang mustahabnya memperbanyak untuk melaksanakan ‘umroh.” [Lihat “Fathul Bâri” (3/598)]
2⃣0⃣ *MEMULAI AKTIVITAS DI PAGI HARI*

عَنْ صَخْرٍ الْغَامِدِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: *«اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا*»

Dari Shohr Al-Ghômidi bahwasanya Rosulullôh
2⃣1⃣ *BANYAK BERDZIKIR*

Dari hadits ‘Abdillâh bin ‘Amr rodhiyaAllôhu ‘anhuma mengatakan: bersabda Rosullôh shollallôhu ‘alaihi wa sallam (tentang wasiatnya Nabi Nuh kepada kedua anaknya):

*وَآمُرُكُمَا بِسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، فَإِنَّهَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ،، وَبِهَا يُرْزَقُ كُلُّ شَيْءٍ* ”

*“Aku perintahkan kepada kalian berdua dengan _SubhanaAllôhi wa bihamdihi_ karena itu adalah sholat bagi segala sesuatu, dan dengannya diberi rizqi pada setiap sesuatu.”* [HR. Ahmad (no.7101) dengan sanad shohih]
2⃣2⃣ *JIHAD FIE SABILILLAH*

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: *بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا يُشْرَكَ بِهِ شَيْءٌ وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي , وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ*

Dari Ibnu ‘Umar berkata: bersabda Rosulullôh shollallôhu ‘alaihi wa sallam: *“Aku di utus sebelum hari kiamat agar hanya Allôh saja yang diibadahi, tiada sekutu baginya dan (agar) tidak disekutukan dengan sesuatu apapun. Dan dijadikan rizqiku di bawah naungan tombakku. Dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi perintahku. Dan barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk mereka.”* [HR. Ibnu Abi Syaibah (no.19401) dengan sanad hasan] 
2⃣3⃣ *AKHLAQ YANG BAGUS*

عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا: *” إِنَّهُ مَنْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ، فَقَدْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَحُسْنُ الْجِوَارِ يَعْمُرَانِ الدِّيَارَ، وَيَزِيدَانِ فِي الْأَعْمَارِ*”

Dari ‘Aisyah rodhiyaAllôhu ‘anhu bahwasanya Nabi sholllallôhu ‘alaihi wa sallam bersabda: *“Sesungguhnya barang siapa diberikan bagian dari kelemah lembutan, maka sungguh ia telah diberikan bagian dari kebaikan dunia dan akhirat. Silaturohmi, bagusnya akhlaq dan bagusnya dalam bertetangga memakmurkan rumah dan keduanya memanjangkan umur.”* [HR. Ahmad (no.25259). Lihat “Ash-Shohîhah” (no.519)] 
2⃣4⃣ *MENGERJAKAN AMALAN KETAATAN*

عَنْ أنَسِ بْنِ مَالِك؛ أنَّهُ حَدَّثَ عَنْ رَسُولِ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: *” إنَّ الكَافِرَ إذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطعِمَ بِهَا طُعْمَةً مِنَ الدُّنْيَا، وَأمَّا المُؤمِنُ فَإنَّ الله يَدَّخِرُ لَهُ حَسَنَاتِهِ فِى الآخِرَةِ وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِى الدُّنْيَا، عَلَى طَاعَتِهِ*

Dari Anas bin Mâlik dari Rosulullôh shollallôhu ‘alaihi wa sallam bersabda: *“Sesungguhnya orang kafir apabila berbuat amalan kebajikan, akan diberi jatah dari dunia. Adapun mu’min maka Allôh akan menyimpankan untuknya kebaikannya di akhirat serta menggantinya rizqi di Dunia atas (sebab) ketaatannya.”* [HR Muslim (no.2808)]
2⃣5⃣ *ISTIQOMAH DI ATAS JALAN KEBENARAN*

وَأَلَّوِ ٱسۡتَقَٰمُواْ عَلَى ٱلطَّرِيقَةِ لَأَسۡقَيۡنَٰهُم مَّآءً غَدَقٗا ١٦ 

_“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).”_ [qs. Al-Jin:16]
📝 Diringkas oleh: Abu Muhammad Fuad Hasan bin Mukiyi.
🗓 Ngawi, 21 Dzulhijjah 1437 Hijriyyah
📚 Sumber rujukan:

*“Syarh Lâmiyah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.”* Oleh Syaikhuna Yahya bin ‘Ali Al-Hajuri. 

*“Ad-Durrul Maknûn”* oleh Syaikhuna ‘Abdul Hamîd Al-Hajûri. Dll.